Tigaraksa, 3 Oktober 2025 – Dalam upaya nyata mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan Tanpa Kelaparan, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Universitas Yatsi Madani kembali menunjukkan komitmennya melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kali ini, Universitas Yatsi Madani menggandeng Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin di Tigaraksa, Tangerang, dalam proyek bertajuk “Optimasi Kolam Konvensional dalam Pemenuhan Kuantitas Produk Olahan Ikan Air Tawar”. Fokus utama program ini adalah pengelolaan budidaya ikan lele sebagai solusi ekonomi berkelanjutan bagi pesantren.
Dipimpin oleh Dr. Fajar Cahyo Utomo, SE., M.M, selaku Dekan FTB UYM dan Ketua Tim, kegiatan ini melibatkan dosen-dosen berpengalaman seperti Bayu Iman SE., MM dan Irfan Maulana SE., MM, serta mahasiswa aktif Gefadzra Shafirendita. Dukungan strategis juga datang dari Wakil Rektor I, Ikhsan Kamil, SE., MM, yang turut hadir memberikan arahan agar program ini berkelanjutan.
Sebagai bentuk nyata kontribusi, Universitas Yatsi Madani menyerahkan 3.500 ekor bibit lele dan pakan ikan kepada pihak pesantren. Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kolam konvensional yang telah disiapkan oleh pesantren dengan kualitas pembesaran yang optimal.
Pihak Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin menyambut baik inisiatif ini. Kehadiran Drs. KH. Mohamad Ues Nawawi beserta istri Dra. Hj. Rohmaniah, serta pendamping pesantren H. Rofat Hasan, menunjukkan dukungan penuh terhadap sinergi antara dunia akademik dan lembaga keagamaan.
Menurut Dr. Fajar, program ini sejalan dengan misi Universitas Yatsi Madani dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami ingin menghadirkan solusi nyata agar kolam konvensional di pesantren ini lebih produktif dan berkelanjutan. Dengan teknik sederhana namun tepat guna, diharapkan santri dapat belajar sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari budidaya ikan lele,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I, Ikhsan Kamil, menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk dukungan terhadap visi pesantren dalam menciptakan kemandirian pangan dan ekonomi. “Pesantren adalah pusat pendidikan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami berharap santri dapat belajar keterampilan praktis sekaligus menciptakan ekosistem usaha kecil yang produktif,” jelasnya.
Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi pesantren, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk ikut merasakan manfaatnya. Produk olahan ikan air tawar yang dihasilkan diharapkan memiliki nilai jual tinggi dan mampu menjadi sumber pendapatan baru.
Dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, Universitas Yatsi Madani membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Kolaborasi dengan Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin diharapkan terus berlanjut, tidak hanya dalam bidang perikanan, tetapi juga dalam berbagai aspek pengembangan ekonomi pesantren lainnya.